
Drone bawah air bernama Hydrus ini menggunakan sistem Kecerdasan Buatan (AI) untuk mempelajari terumbu karang.
Great Barrier Reef di Australia dilanda pemutihan besar-besaran yang biasanya dipicu oleh suhu air laut yang hangat.
Dengan bantuan dari Hydrus, peneliti kelautan berharap bisa melakukan survei yang lebih akurat dan teratur demi bisa memahami dampak perubahan iklim terhadap ekosistem terumbu karang paling luas di dunia.
Sepenuhnya beroperasi secara mandiri, Hydrus punya daya jangkau sekitar 5,5 mil selama 3 jam.
Drone ini bisa menyelam hingga kedalaman 10 ribu kaki di bawah air dan merekam video dengan kamera 4K.
Drone yang dikembangkan oleh Advanced Navigation ini juga punya modem akustik, sonar menghadap ke depan, dan navigasi bertenaga AI.
Dengan AI image processing, Hydrus dapat mengklasifikasikan dan menganalisa gambar di dalamnya.
Membentang lebih dari 1.400 mil di sepanjang pantai timur laut Australia, Great Barrief Reef telah mengalami enam peristiwa pemutihan sejak 1998.
Pemutihan dipicu suhu air yang lebih hangat, dan menyebabkan karang mengeluarkan algae berwarna-warni yang hidup di jaringannya dan berubah menjadi putih.
Karang yang memutih bisa pulih jika air kembali dingin.
Namun jika suhu laut tetap tinggi dalam jangka waktu lama, maka karang itu akan mati.
Para ahli pun mengaitkan peristiwa pemutihan massal ini dengan perubahan iklim.