Chairman dan CEO Microsoft Satya Nadella menyebut developer atau pengembang software di Indonesia tumbuh dengan pesat di Github. Ia memprediksi Indonesia bisa masuk lima besar pengembang terbanyak di dunia pada 2026.
"Di Indonesia kami melihat pertumbuhan yang luar biasa. Faktanya, selama beberapa tahun terakhir kami telah melihat pertumbuhan dua kali lipat pada pengembang perangkat lunak. Saya rasa Indonesia akan berada di posisi nomor 5 dunia pada tahun 2026," ujar Nadella di acara Microsoft Build: AI Day di Jakarta, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadella menyebut lebih dari 3,1 juta developer menggunakan Github yang merupakan platform pengembangan software, kolaborasi, dan inovasi milik Microsoft.
Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi komunitas developer GitHub terbesar ketiga di di kawasan Asia Pasifik, setelah India dan China.
Menurut data GitHub pada 2023, Indonesia berada pada posisi 8 dalam jumlah pengembang di platform tersebut. Namun, Indonesia diproyeksikan naik ke posisi 6 pada tahun ini, menggeser posisi Rusia dan Jerman.
Lihat Juga : |
Posisi lima besar saat ini ditempati oleh Amerika Serikat (AS), India, China, Brasil, dan Inggris.
Pada 2023, Indonesia mengalami peningkatan jumlah developer di GitHub dengan kisaran 31 persen dari tahun ke tahun (year-on-year).
Selain itu, Indonesia juga mengalami pertumbuhan jumlah proyek kecerdasan buatan (AI) generatif publik di platform GitHub hingga 213 persen YoY pada 2023.
Sebelumnya, Nadella resmi mengumumkan investasi Microsoft di Indonesia senilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp27,6 triliun.
"Hal yang sangat ingin saya umumkan hari ini adalah perluasan pengumuman kami mengenai investasi pusat data, yaitu US$1,7 miliar untuk menghadirkan infrastruktur AI terbaru dan terhebat di Indonesia," ungkapnya, di acara Microsoft Build: AI Day di Jakarta, Selasa (30/4)
Investasi ini disuntikkan ke Tanah Air selama empat tahun ke depan. Investasi tersebut diperuntukkan bagi infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan baru di Indonesia; kesempatan pelatihan AI untuk 840 ribu orang; dan dukungan terhadap komunitas developer dalam negeri negeri.
Sementara itu, Nadella juga mengumumkan komitmen Microsoft untuk memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan AI bagi 2,5 juta orang di negara-negara ASEAN hingga 2025. Pelatihan dan dukungan ini akan diberikan melalui kemitraan dengan pemerintah, organisasi nirlaba dan korporat, serta komunitas di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, serta Vietnam.
(lom/dmi)