Pulau di Galapagos Kena Hoaks Warga Facebook, Diklaim Nihil Hewan

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mei 2024 13:26 WIB
Postingan yang mengklaim Pulau Baltra di Galapagos, yang jadi inspirasi teori evolusi Charles Darwin, tidak memiliki kehidupan viral di Facebook. Cek faktanya.
Ilustrasi. Sebuah postingan mengklaim salah satu anggota kepulauan Galapagos gersang. (REUTERS/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah postingan yang mengklaim Pulau Baltra di Kepulauan Galapagos tidak memiliki kehidupan viral di Facebook pada Maret. Ahli pun mengungkap unggahan tersebut hoaks.

Dalam postingan tersebut, dinarasikan bahwa pulau yang terletak di Ekuador ini tidak memiliki kehidupan ekosistem di dalamnya, mulai dari tidak ada hujan, nihil binatang-binatang, dan tidak memiliki pepohonan.

"Pulau yang tidak turun hujan, burung tidak terbang," tulis sebuah postingan Facebook berbahasa Bengali yang dipublikasikan pada Kamis (14/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada pohon di pulau asing Baltra dan tidak ada hewan. Hewan melewati Baltra tetapi tidak memasuki pulau tersebut," lanjutnya.

Postingan tersebut dibagikan lebih dari 80 kali ini mencakup gambar satelit Google dari Pulau Baltra dan Pulau Seymour Utara di kepulauan Galapagos, Ekuador. Selain itu, gambar sama dengan klaim palsu tersebut juga dibagikan di beberapa laporan media Bengali.

Namun begitu, postingan tersebut dipastikan hoaks. Pulau Baltra, yang pernah menjadi bagian dari Warisan Dunia UNESCO, terkenal memiliki kehidupan tumbuhan dan hewan yang jarang ditemukan di tempat lain di dunia.

Hewan-hewan seperti iguana laut, burung kormoran yang tidak dapat terbang, kura-kura raksasa, dan kaktus raksasa terdapat di Pulau Baltra.

Berdasarkan database burung global Avibase, per Maret 2024 ini sebanyak 94 spesies burung telah ditemukan di pulau tersebut.

Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Transisi Ekologi Ekuador juga melaporkan bahwa di pulau Baltra terdapat penemuan koloni baru dari burung Booby berkaki biru.

Selain itu, Galapagos Conservation Trust yang terdaftar di Inggris juga turut menyatakan bahwa di pulau yang dipenuhi dengan pohon kaktus dan pohon Palo santo ini para pengunjung bahkan dapat melihat singa laut Galapagos, iguana darat, dan burung kutilang Darwin.

Kepulauan Galapagos yang terkenal menginspirasi teori evolusi milik Charles Darwin ini memang secara historis mencatatkan curah hujan rendah sepanjang tahun.

Menurut artikel yang diterbitkan oleh situs perjalanan Where and When, pulau ini memiliki iklim sedang sepanjang tahun, dengan curah hujan maksimum 113 milimeter di bulan Februari dan curah hujan minimal tiga milimeter di bulan Agustus hingga November.

Oleh karena itu, Pulau Baltra dikenal memiliki lingkungan cukup gersang. Meskipun demikian, Badan Meteorologi Nasional Ekuador (INAMHI) juga mengabarkan mengenai hujan lebat di Pulau Baltra pada Februari lalu.

Dr. M. Shahidul Islam, profesor Geografi & Lingkungan di Universitas Dhaka yang membantah klaim hoaks tersebut menyatakan bahwa memang jika berdasarkan lokasi geografis pulau tersebut memiliki lingkungan yang relatif keras.

Namun, kata dia, Pulau Baltra tetap bisa menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati.

"Ini adalah entitas geografis dengan lingkungan yang keras, namun memiliki segalanya termasuk tumbuhan dan hewan," kata Shahidul melansir AFP, Jumat (3/5).

[Gambas:Video CNN]

(rni/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER