Konservasi Indonesia (KI) meresmikan pembangunan BIRU atau Blue Intelligence Resource Unit pada Minggu (19/5). BIRU akan hadir sebagai hub untuk mendukung upaya pelestarian ekosistem di kawasan Indonesia dan Asia Pasifik.
Kelahiran BIRU diharapkan dapat melahirkan dan mempromosikan program konservasi, serta mendukung program Pemerintah Indonesia di bidang Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan inisiatif-inisiatif konservasi keanekaragaman hayati.
Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany menyebut BIRU nantinya bakal menjadi pusat promosi program konservasi yang sedang berjalan, ataupun yang akan datang. Dengan demikian, BIRU dapat mendukung pelestarian ekosistem di Indonesia, atau bahkan Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya BIRU, kami berharap dapat semakin memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak seperti sektor swasta, LSM, akademisi, hingga komunitas, yang nantinya mampu memberi kontribusi lebih besar lagi pada target pemerintah di sektor ekonomi biru dan hijau," ujar Meizani dalam launching BIRU di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali, Denpasar, Minggu (19/5).
Program konservasi kolaboratif seperti BIRU bukan pertama kali dikerjakan KI. Sebelumnya, KI mendukung program Blue Halo S, atau konservasi terumbu karang dan keanekaragaman hayati yang diusung pemerintah.
Kali ini, BIRU lahir dari hasil kolaborasi antara KI, Conservation International (CI), Kura Kura Bali, dan MAPCLUB.
Kolaborasi multi-pihak ini diharapkan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan konsumen dengan upaya konservasi melalui pendanaan yang inovatif.
"Dari kemitraan di dalam BIRU, kami ingin meningkatkan perekonomian yang positif terhadap alam dan upaya konservasi lewat pertukaran
pengetahuan, peningkatan kapasitas dan pembelajaran," kata Meizani.
"Kami mengundang sektor swasta lainnya untuk bergabung dalam misi kami ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, BIRU sebagai hub konservasi akan berlokasi di KEK Kura-kura BALI, Denpasar. Nantinya, tempat ini bakal menjadi ruang untuk berbgai pengalaman dan pengetahuan terkait konservasi.
Kemudian, keterlibatan MAPCLUB pada BIRU akan memberikan ruang kampanye daring yang memungkinkan program konservasi menjangkau masyarakat luas. Tak hanya itu, pengguna MAPCLUB juga akan dapat menggunakan poin untuk mendukung upaya-upaya konservasi yang dilakukan.
Kehadiran BIRU turut mendapat sambutan positif dari pemerintah. Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Tb. Haeru Rahayu merasa senang dengan kelahiran BIRU, terlebih proyek ini sangat kolaboratif.
"Saya sangat senang BIRU akan melibatkan beragam pemangku kepentingan seperti komunitas, generasi muda, akademisi, bisnis, pemerintah dan NGO untuk mendorong kolaborasi dan inovasi," ujarnya kala menutup acara peresmian BIRU.
(lom/dmi)