Planet Liar 4 Kali Jupiter Bergerak Tanpa Orbit di Bima Sakti, Bahaya?

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jun 2024 08:01 WIB
Teleskop antariksa Euclid mendeteksi belasan planet liar yang mengambang bebas di Bima Sakti. Ancam Bumi?
Teleskop antariksa Euclid menangkap foto Messier 78, tempat lahirnya bintang-bintang. (Foto: European Space Agency)
Jakarta, CNN Indonesia --

Teleskop antariksa Euclid, berhasil memantau kehadiran dari belasan planet liar yang mengambang bebas di Bima Sakti, jumlah yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Para astronom mengaku masih perlu mempelajari baik dalam jumlah, maupun pemahaman mengenai mekanisme yang membuat planet-planet tersebut keluar dari tata surya awal.

"Ini baru tahap awal, masih banyak yang harus dilakukan," kata Christopher Conselice, profesor astronomi ekstragalaksi di University of Manchester mengutip The Guardian, Senin (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini saat yang tepat untuk menggarap Euclid dan astronomi secara umum," tambah dia.

Planet-planet liar yang ditemukan oleh Euclid ini berusia sekitar 3 juta tahun dengan ukuran yang empat kali lebih besar dari Jupiter.

"Temuan awal ini menunjukkan kemampuan Euclid dalam mencari planet 'liar' yang mengambang bebas di daerah pembentuk bintang yang ukurannya hanya empat kali massa Jupiter," menurut keterangan ESA.

"Mempelajari wilayah terluar gugus bintang dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya; dan memetakan populasi bintang yang berbeda untuk mengeksplorasi bagaimana galaksi berevolusi dari waktu ke waktu."

Untuk sementara, kata para astronom, alasan planet-planet ini mengambang bebas tanpa orbit adalah karena perbedaan jarak yang sangat jauh dari bintang terdekat.

Benda-benda langit sendiri secara alami melayang melintasi galaksi kecuali jika mereka bertemu dengan bintang yang menarik mereka ke orbit.

"Kita akan melihat banyak sekali planet dan belajar lebih banyak tentang pembentukan planet," kata Conselice.

Untungnya, planet-planet 'pengembara' ini terlihat jauh di dalam nebula Orion, awan debu dan gas raksasa yang berjarak 1.500 tahun cahaya dari Bumi. Artinya, butuh 1.500 tahun buat sampai ke kita, itu pun jika planet-planet itu bisa melaju dalam kecepatan cahaya.

Jutaan objek

Dari misi pengamatan Euclid selama 24 jam ini setidaknya didapatkan hasil berupa gambar-gambar objek dari jarak 11 juta dalam cahaya tampak dan 5 juta dalam mode inframerah.

Jadi, para astronom tak cuma mengungkap planet-planet liar. Mereka juga menemukan gugus bintang baru, galaksi kerdil, dan galaksi terang yang sangat jauh dari miliaran tahun lalu.

Di antara gambar-gambar yang dirilis pada hari Kamis (23/5) oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), tampak Messier 78 dengan tampilan filamen kompleks gas dan debu.

Messier 78 merupakan tempat lahirnya bintang yang diselimuti debu antarbintang, yang memperlihatkan filamen-filamen gas dan debu yang rumit dengan detil yang belum pernah ada sebelumnya.

Kemudian Abell 2390, konglomerasi raksasa lebih dari 50.000 galaksi mirip Bima Sakti, dan Abell 2764 yang mengungkapkan ratusan galaksi yang mengorbit lingkaran materi gelap.

Gambar-gambar lain menangkap NGC 6744, salah satu galaksi spiral terbesar di alam semesta, dan kelompok galaksi Dorado. Galaksi-galaksi ini berevolusi dan bergabung menghasilkan struktur seperti cangkang dan ekor pasang surut yang besar dan melengkung.

Untuk misi selanjutnya mengenai planet-planet liar dan segala materi alam semesta, para ilmuwan berencana untuk membuat peta 3D kosmos dari gambar-gambar Euclid tersebut di observatorium ESA.

[Gambas:Video CNN]

(rni/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER