Teleskop Antariksa James Webb (JWST) berhasil menemukan dua galaksi tertua dan terjauh di alam semesta.
Galaksi terjauh tersebut JADES-GS-z14-0, diperkirakan terbentuk sekitar 300 juta tahun setelah Ledakan Besar (Big Bang), atau 100 juta tahun lebih awal dari pemegang rekor sebelumnya.
Artinya, cahaya yang dilihat JWST dari galaksi purba ini sudah menempuh perjalanan selama 13,5 miliar tahun menuju Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JADES-GS-z14-0 tidak sendirian. Galaksi ini ditemukan bersama galaksi lain yang disebut JADES-GS-z14-1. Galaksi ini jaraknya hampir sama jauhnya dan berada di urutan kedua dalam daftar galaksi paling awal yang pernah dilihat manusia.
Kedua temuan tersebut, yang diumumkan pada Oktober 2023 dan Januari 2024, merupakan perkembangan terbaru dalam penyelidikan periode kosmik awal yang difasilitasi oleh teleskop senilai US$10 miliar sebagai bagian dari program JWST Advanced Deep Extragalactic Survey (JADES).
JADES bertujuan untuk memberikan wawasan penting tentang bagaimana bintang-bintang, gas, dan lubang hitam berevolusi di galaksi-galaksi purba saat alam semesta yang berusia 13,8 miliar tahun ini masih sangat muda.
"Galaksi-galaksi ini bergabung dengan populasi galaksi yang kecil tapi terus berkembang dari setengah miliar tahun pertama sejarah kosmik di mana kita benar-benar dapat menyelidiki populasi bintang dan pola khas elemen kimia di dalamnya," kata anggota tim dan ilmuwan Institut Kavli untuk Kosmologi Francesco D'Eugenio, dikutip dari Space, Jumat (31/5).
Lebih lanjut, JADES-GS-z14-0 tidak hanya luar biasa karena jaraknya yang jauh dari Bumi dan keberadaannya yang masih sangat dini di alam semesta. Dengan lebar sekitar 1.600 tahun cahaya, galaksi kosmik awal ini juga luar biasa karena ukurannya yang besar dan terang.
"Ukuran galaksi jelas membuktikan bahwa sebagian besar cahaya dihasilkan oleh sejumlah besar bintang muda, dibandingkan dengan materi yang jatuh ke lubang hitam supermasif di pusat galaksi, akan membuatnya tampak jauh lebih kecil," kata pemimpin tim JADES Daniel Eisenstein dari Harvard & Smithsonian's Center for Astrophysics (CfA).
Kecerlangan ekstrem JADES-GS-z14-0 dan fakta bahwa kecerlangannya ditenagai oleh bintang-bintang muda menunjukkan galaksi ini merupakan bukti paling mencolok untuk pembentukan cepat galaksi-galaksi besar dan masif di alam semesta periode awal yang ditemukan sejauh ini.
Anggota tim JADES dan peneliti dari University of California-Santa Cruz Ben Johnson menambahkan JADES-GS-z14-0 menunjukkan kalau pembentukan galaksi di alam semesta periode awal sangat cepat dan intens.
"JWST akan memungkinkan kita untuk menemukan lebih banyak galaksi seperti ini, mungkin ketika alam semesta masih lebih muda," katanya.
"Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk mempelajari bagaimana galaksi terbentuk," tambahnya.
(lom/dmi)