Mengintip 'Lubang Surga', Hutan Bawah Tanah Istimewa dari China

CNN Indonesia
Minggu, 04 Agu 2024 08:04 WIB
Lubang yang disebut 'tiankeng' itu jadi tempat perlindungan bagi habitat spesies yang tidak diketahui secara ilmiah sejauh ini.
Ilustasi. Hutan bawah tanah di China punya spek istimewa yang membedakannya dengan yang ada di permukaan. (AFP/MARTIN BERNETTI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah lubang alam buatan atau sinkhole di China ternyata terdapat sebuah 'hutan surgawi' yang beradaptasi dengan kehidupan keras di bawah tanah.

Lubang alam yang merupakan pembuangan perusahaan Dashiwei Tiankeng Group di China itu tidak menyerap karbon sebanyak tanaman di permukaan.

Namun, pepohonan di sini memiliki tingkat nutrisi yang jauh lebih tinggi di jaringannya, sehingga tumbuh lebih cepat dibandingkan tanaman di permukaan tanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu terungkap dari sebuah studi baru yang hasilnya dipublikasi di jurnal Ekologi Tumbuhan (Plant Ecology) China pada 20 Juli.

Mengutip dari Live Science, lubang yang disebut 'tiankeng' itu adalah salah satu tempat perlindungan alami terakhir bagi hutan purba dan mungkin menjadi habitat spesies yang tidak diketahui secara ilmiah sejauh ini.

Namun, bagaimana tepatnya spesies tersebut dapat berkembang biak di dasar lubang yang dalam ini masih belum jelas.

Bagian dasar 'Tiankeng', yang memiliki arti harafiah 'lubang surga', tersebut sangat sedikit tersentuh cahaya. Lubang itu memiliki kedalaman 100 meter di bawah permukaan bumi di lanskap karst yang berada di China barat daya.

Total luas lubang itu adalah sekiar 20 kilometer persegi.

Untuk penelitian tersebut, para peneliti mengumpulkan sampel dari 64 spesies tanaman di dalam dan di luar Tiangkeng yang berada di Kabupaten Leye, wilayah Guangxi.

Kemudian untuk menentukan apakah penyerapan nutrisi dan strategi pertumbuhan tanaman ini berbeda tergantung pada lingkungannya, tim mengukur kandungan karbon dan nutrisi di setiap sampel.

Hasilnya, tanaman yang tumbuh di dalam Tiankeng memiliki kandungan karbon lebih rendah dibandingkan tanaman yang tumbuh di luar.

Namunm tanaman tersebut memiliki kadar elemen lain yang lebih tinggi yang diukur para peneliti, seperti kalsium dan potasium, serta tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.

[Gambas:Video CNN]

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER