Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memanfaatkan jaringan TV digital di Indonesia untuk menyebarkan informasi kebencanaan melalui Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini. Sistem itu akan memberi informasi langsung dari otoritas deteksi dini bencana alam, dan ditayangkan pada layar televisi digital dengan menginterupsi siaran yang sedang berjalan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) kebencanaan melalui layanan TV digital akan dapat menjangkau sekitar 76 persen populasi di Indonesia.
Menurut Budi Arie, EWS dibutuhkan Indonesia yang memiliki luas 5.180.053 km2 mencakup daratan dan lautan dengan 17.508 pulau besar dan kecil, serta terletak dalam lempeng ring of fire. Terlebih, baru-baru ini BMKG juga menganalisa potensi megathrust.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"EWS sangat dibutuhkan publik karena masyarakat Indonesia tinggal di daerah ring of fire. Dengan teknologi Jepang yang warganya hidup dengan bencana, sistem ini sangat terpercaya untuk mengantisipasi dampak bencana," kata Budi Arie.
Saat ini, pemerintah melalui kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) juga telah mendapatkan hibah Disaster Prevention Information System (DPIS) senilai 1,49 miliar yen Jepang atau setara Rp157,6 miliar.
Adapun sistem EWS TV Digital dan DPIS dipastikan Budi telah diselesaikan, dan telah beberapa kali diujicobakan bersama penyelenggara MUX TV dan kementerian/lembaga/pemerintah daerah terkait. Sementara, sistem EWS juga telah disosialisasikan melalui tayangan televisi per 21-31 Agustus 2024 melalui kolaborasi bersama seluruh penyelenggara MUX TV Digital.
Lebih jauh, Budi Arie menyampaikan apresiasi atas keterlibatan penyelenggara multipleksing televisi, termasuk asosiasi dan vendor perangkat TV dan STB dalam penyediaan sistem EWS TV. Sinergi itu disebut melancarkan proses sistem DPIS dan EWS TV Digital.
Menurut Budi Arie, pemerintah masih akan menjalin kerja sama dengan kementerian/lembaga penyedian informasi bencana yang lain.
"Terima kasih atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak. Semoga sistem peringatan dini melalui TV digital dapat memberikan manfaat yang besar dalam menyebarluaskan informasi bencana," kata Budi Arie.
(rea/rir)