Pakar Temukan Struktur Tersembunyi dalam Inti Bumi, Cek Penjelasannya

CNN Indonesia
Jumat, 11 Okt 2024 08:30 WIB
Ilmuwan, dalam sebuah penelitian terbaru, mendeteksi struktur tersembunyi dalam inti Bumi. Simak penjelasannya.
Ilustrasi. Ilmuwan, dalam sebuah penelitian terbaru, mendeteksi struktur tersembunyi dalam inti Bumi. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan, dalam sebuah penelitian terbaru, mendeteksi struktur tersembunyi dalam inti Bumi. Simak penjelasannya.

Selama ini, pelajaran di sekolah memberitahu bahwa Bumi kita terdiri dari empat lapisan, yaitu kerak, selimut, inti luar, dan inti dalam. Namun penelitian terbaru menunjukkan terdapat inti paling dalam yang belum pernah terdeteksi sebelumnya.

Joanne Stephenson, ahli geologi dari Australian National University, dan koleganya menemukan bukti bahwa inti dalam Bumi mungkin sebenarnya memiliki dua lapisan yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini kita diajarkan bahwa Bumi memiliki empat lapisan utama: kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam," kata Stephenson pada 2021, mengutip Science Alert, Minggu (29/9).

Penemuan-penemuan sebelumnya tentang lapisan Bumi sebagian besar disimpulkan dari apa yang telah dikeluarkan gunung berapi dan hasil penelitian gelombang seismik. Dari situ para ilmuwan mengetahui inti bumi yang memiliki suhu 5,000 derajat celcius hanya berukuran 1 persen dari total volume Bumi.

"Ini sangat menarik, dan mungkin berarti kita harus menulis ulang buku pelajaran," ucap Stephenson.

Stephenson dan timnya menggunakan algoritma pencarian untuk menelusuri dan mencocokkan ribuan model inti Bumi. Dia mencocokkan ribuan data-data yang telah diamati selama beberapa dekade sebelumnya tentang berapa lama gelombang seismik perlu bergerak melalui Bumi.

Mereka melihat model-model yang menunjukkan "anisotropi" inti dalam, yaitu bagaimana komposisi atau susunan material inti dalam bisa berbeda di berbagai tempat. Perbedaan ini memengaruhi cara gelombang seismik bergerak melalui inti.

Dari model-model yang mereka lihat, beberapa model lebih masuk akal atau cocok dengan data yang ada dibandingkan yang lain.

Beberapa model penelitian menunjukkan gelombang ini bergerak lebih cepat sejajar dengan garis khatulistiwa (melingkari bumi secara horizontal). Model lainnya mengatakan bahwa campuran material di dalam inti memungkinkan gelombang untuk bergerak lebih cepat sejajar dengan sumbu rotasi bumi.

Namun, para ilmuwan masih berdebat tentang seberapa besar perbedaan kecepatan gelombang itu di sudut-sudut tertentu. Jadi, belum ada kesepakatan pasti tentang bagaimana dan seberapa cepat gelombang seismik bergerak tergantung arahnya.

"Kami menemukan bukti yang mungkin menunjukkan adanya perubahan dalam struktur besi, yang mungkin menunjukkan adanya dua peristiwa pendinginan terpisah dalam sejarah Bumi," ujar Stephenson.

Temuan ini mungkin bisa menjelaskan mengapa beberapa bukti dari eksperimen tidak selalu cocok dengan model yang kita gunakan saat ini untuk memahami struktur bumi. Keberadaan inti paling dalam Bumi telah diduga sebelumnya, dengan petunjuk bahwa kristal besi yang menyusun inti Bumi memiliki susunan struktural yang berbeda.

Namun mereka terbatasi dengan data distribusi gempa bumi global dan alat seismometer, terutama di daerah kutub (antipode kutub) sehingga mengurangi keyakinan mereka dalam menyimpulkan penelitian.

Penelitian di masa depan mungkin bisa mengisi kekurangan data ini dan membantu para ilmuwan memastikan apakah temuan mereka benar atau salah. Dengan begitu, mereka bisa lebih memahami cerita-cerita yang tersimpan di lapisan awal sejarah bumi ini.

(wnu/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER