BMKG Prediksi Kapan 'Terpanggang' Suhu Panas di Indonesia Berakhir

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Nov 2024 10:50 WIB
BMKG memprediksi suhu panas di Indonesia segera berakhir seiring peningkatan curah hujan pada akhir tahun.
BMKG memprediksi suhu panas di Indonesia segera berakhir seiring peningkatan curah hujan pada akhir tahun. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suhu panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia beberapa waktu terakhir diprediksi segera berakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum mencapai 37 hingga 38,4 derajat Celsius.

Berdasarkan analisa tim ahli meteorologi BMKG, suhu panas tertinggi melanda wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur hingga 38,4 derajat Celsius.

Kemudian, suhu 37-37,8 derajat Celsius terdeteksi menerpa wilayah Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah hingga Bima di Nusa Tenggara Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG juga mencatat suhu 35,4-36,4 derajat Celsius melanda Kota Lampung, Bulungan di Kalimantan Utara, Sikka di Nusa Tenggara Timur, Siduarjo di Jawa Timur, Pekanbaru di Riau, dan Palembang di Sumatera Selatan.

Selanjutnya, suhu panas maksimum lebih dari 34,6-34,9 derajat Celsius terdeteksi melanda di sebagian besar wilayah Jakarta dan Banten, Kalimantan Barat (Kapuas Hulu, Pontianak), Berau di Kalimantan Timur, Luwu Utara di Sulawesi Selatan, dan Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah.

Deputi bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan cuaca panas terik 'memanggang' Indonesia. Salah satunya pengaruh dari siklon tropis.

"Siklon Tropis, seperti Kong-rey yang baru-baru ini aktif di Samudra Pasifik, menarik massa udara dari wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia. Dampaknya, wilayah seperti Jawa menjadi lebih kering karena massa udara yang seharusnya membantu pembentukan awan hujan tertarik ke arah pusat siklon," terangnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/10).

Suhu panas juga disebabkan Gerak Semu Matahari pada Oktober. Pasalnya, Matahari berada lebih dekat dengan wilayah selatan ekuator.

Hal tersebut, sambungnya, meningkatkan intensitas radiasi Matahari di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, dan menyebabkan suhu terasa lebih panas.

Kapan berakhir?

Ardhasena mengatakan cuaca panas di sejumlah wilayah segera mereda seiring peningkatan curah hujan.

"Dalam beberapa waktu ke depan, seiring dengan Siklon Tropis Kong-rey yang akan menjauhi wilayah Indonesia dan diprediksi akan melemah serta adanya potensi aktifnya gelombang ekuator Rossby dan nilai OLR negatif di wilayah Jawa, maka akan dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan dalam beberapa hari ke depan," ujarnya.

Menurutnya, peningkatan pembentukan awan hujan ini bakal konsisten sehingga berdampak pada penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa.

"Dengan diprediksi mulai turunnya hujan secara konsisten dalam beberapa waktu ke depan, maka suhu permukaan juga diprediksi akan menurun terutama di wilayah Jawa," katanya.

BMKG dalam laporan bertajuk 'Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia' juga mengungkap awal musim hujan di Indonesia akan dimulai November ini. Namun, awal musim hujan di setiap wilayah disebut akan bervariasi.

"Dimulai dari wilayah barat Sumatera yang memasuki musim hujan lebih awal pada Agustus 2024, kemudian secara bertahap menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024. Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada periode Oktober hingga November 2024," demikian laporan BMKG.

Menurut BMKG dari total 699 zona musim (ZOM), sebanyak 75 ZOM atau 10,7 persen wilayah telah memasuki musim hujan pada bulan September.

Kemudian, 210 ZOM atau 30,04 persen wilayah Tanah Air memasuki musim hujan pada Oktober, dan 181 ZOM atau 25,9 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada November.

Lalu, puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat, dan di bulan Januari hingga Februari 2025 untuk Indonesia bagian Timur.

(fby/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER