Samsung bakal menyuplai chip kecerdasan buatan (AI) untuk perusahaan mobil listrik Tesla milik Elon Musk dengan total nilai kerja sama US$16,5 miliar atau sekitar Rp270 triliun.
Sebelumnya, Samsung mengumumkan kontrak dengan perusahaan yang tidak disebutkan namanya dalam dokumen pengajuan. Namun, Bos Tesla Elon Musk memberikan rincian lebih lanjut di platform media sosialnya, X.
Musk menulis bahwa Samsung akan memproduksi chip AI6 generasi berikutnya dari pabrik baru di Texas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pabrik raksasa baru Samsung di Texas akan didedikasikan untuk membuat chip AI6 generasi berikutnya dari Tesla. Sukar untuk menggambarkan betapa pentingnya hal ini secara strategis," tulis Musk, Senin (28/7).
Musk menjelaskan saat ini Samsung membuat chip AI4. Sementara itu, pabrikan asal Taiwan TSMC akan membuat AI5, yang baru saja selesai didesain.
Dalam unggahan lain, Musk mengatakan bahwa Samsung setuju untuk mengizinkan Tesla membantu efisiensi produksi. Ia bahkan akan turun langsung dalam proses pengembangan.
"Ini adalah titik kritis, karena saya akan turun sendiri untuk mengakselerasi perkembangan. Dan pabrik ini berlokasi tidak jauh dari rumah saya," tuturnya.
Pada Desember, pemerintahan Biden mengumumkan pendanaan sebesar US$4,75 miliar untuk fasilitas manufaktur semikonduktor Samsung di Texas di bawah Chips Act, sebuah undang-undang yang bertujuan untuk membuat AS lebih mandiri dalam pembuatan chip.
Kala itu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa pendanaan tersebut akan memastikan negara tersebut memiliki "aliran chip yang stabil" yang penting untuk AI dan keamanan nasional.
Dikutip dari The Guardian, kesepakatan ini akan membantu memberikan energi baru pada Samsung di tengah kesulitan untuk mempertahankan dan menarik klien-klien besar.
Ryu Young-ho, seorang analis senior di NH Investment & Securities yang berbasis di Seoul, mengatakan bahwa pabrik Samsung di Taylor, Texas "sejauh ini hampir tidak memiliki pelanggan", sehingga kesepakatan dengan Musk cukup berarti.
Alvin Nguyen, seorang analis senior di Forrester, sebuah perusahaan riset dan penasihat global, mengatakan bahwa ini adalah kesepakatan yang bagus untuk kedua perusahaan.
"Samsung mendapatkan pelanggan untuk bisnis semikonduktor mereka dan di fasilitas AS yang memiliki kapasitas besar. Tesla mendapatkan mitra yang memiliki kapasitas untuk memproduksi chip mereka di AS yang meminimalkan kompleksitas rantai pasokan mereka," katanya.
Pada Oktober, Reuters melaporkan bahwa Samsung telah menunda pengiriman peralatan pembuatan chip dari ASML, produsen asal Belanda, untuk fasilitas di Texas karena mereka belum mendapatkan pelanggan yang signifikan untuk proyek tersebut.
Hal ini menunda operasional pabrik tersebut hingga tahun 2026.
(lmy/vws)