TikTok saat ini memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif di Eropa, atau setara sepertiga penduduk benua tersebut.
Angka tersebut menunjukkan bagaimana aplikasi video pendek ini tumbuh secara pesat di kalangan anak muda benua biru.
Jumlah pengguna TikTok di Eropa melonjak dari sekitar 175 juta orang di tahun lalu. Angka tersebut berasal dari pengguna di 32 negara Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunitas Eropa kami terus berkembang dari waktu ke waktu, dengan lebih dari 200 juta orang yang kini secara rutin mengunjungi TikTok untuk terhibur, mempelajari hobi atau keterampilan baru, dan mencari nafkah," ujar Marlene Masure, General Manager Content Operations TikTOk EMEA pada Jumat (5/9), dikutip dari laman resmi TikTok.
Lihat Juga : |
Jumlah ini meningkat dari 175 juta orang tahun lalu, dan mendekati sepertiga populasi benua di seluruh EEA dan Inggris.
"Di TikTok, ide telah berubah menjadi karier, hasrat menjadi bisnis yang layak, minat khusus menjadi komunitas yang berkembang, dan saya ingin berterima kasih kepada lebih dari 200 juta orang yang membuat TikTok seperti sekarang ini di seluruh Eropa," tambahnya.
Dikutip dari CNN, Juru bicara TikTok pada Jumat (5/9) mengatakan aplikasi yang dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia setiap bulannya.
Jumlah pengguna yang besar ini tetap terjadi meski TikTok menghadapi tantangan regulasi di seluruh dunia. Misalnya, di Amerika Serikat (AS), perusahaan ini menghadapi kemarahan khusus dari Presiden AS Donald Trump, yang mendorong divestasi aset-asetnya di sana.
Sementara itu di Eropa, TikTok didenda sebesar 530 juta euro (US$600 juta) oleh regulator privasi Uni Eropa pada Mei lalu.
ByteDance akan melakukan buyback saham karyawan yang akan membuat perusahaan ini bernilai lebih dari US$330 miliar.
(lom/mik)