Trump Teken Perintah Eksekutif, TikTok Bakal Dialihkan ke Pemilik AS

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2025 08:38 WIB
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mempercepat proses penjualan aset TikTok kepada konsorsium yang mayoritas berisi investor AS.
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mempercepat proses penjualan aset TikTok kepada konsorsium yang mayoritas berisi investor AS. (Foto: AFP/ANGELA WEISS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mempercepat proses penjualan aset TikTok di AS kepada konsorsium yang mayoritas berisi investor Amerika. Langkah ini dianggap sebagai upaya mengurangi pengaruh China dalam pengelolaan data pengguna dan konten platform.

Menurut perintah tersebut, kesepakatan ini memenuhi syarat sebagai divestasi yang memenuhi kualifikasi berdasarkan undang-undang larangan TikTok yang diberlakukan sejak Januari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undang-undang itu mengharuskan ByteDance, induk perusahaan TikTok asal China, untuk melepas sekitar 80 persen aset TikTok di AS kepada investor non-China, atau menghadapi pemblokiran total.

"Saya telah menentukan bahwa divestasi ini akan memungkinkan jutaan warga Amerika tetap menggunakan TikTok, sambil menjaga keamanan nasional," bunyi perintah eksekutif Trump, dikutip CNN, Jumat (26/9).

Trump sebelumnya telah berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Trump mengklaim bahwa Xi memberi lampu hijau atas rencana kesepakatan ini.

Konsorsium investor Amerika yang akan mengambil alih TikTok AS dilaporkan melibatkan Oracle, Silver Lake, CEO Dell Michael Dell, hingga Fox Corp milik Lachlan Murdoch. ByteDance disebut tetap memegang saham minoritas, tidak lebih dari 20 persen.

Aset yang dialihkan mencakup kendali atas algoritma TikTok, data pengguna, dan dua aplikasi populer lain milik ByteDance, yakni Lemon8 dan CapCut. Oracle akan memegang peran sentral dalam mengelola keamanan data dan sistem rekomendasi TikTok di bawah perusahaan baru yang sepenuhnya berbasis di AS.

Wakil Presiden AS JD Vance, yang ditunjuk Trump untuk memimpin negosiasi, menyebut nilai kesepakatan diperkirakan mencapai US$14 miliar.

"Dengan kesepakatan ini, warga Amerika tetap bisa menggunakan TikTok, dan kali ini dengan keyakinan lebih besar bahwa data mereka aman dan tidak digunakan sebagai alat propaganda," kata Vance.

Meski mendapat restu dari kedua belah pihak, kesepakatan ini masih membutuhkan waktu untuk diselesaikan. Pemerintah AS memperpanjang tenggat pelaksanaan undang-undang hingga 16 Desember, guna menyelesaikan dokumen dan persetujuan regulasi.

Namun, kesepakatan ini tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak mempertanyakan apakah algoritma TikTok benar-benar akan bebas dari pengaruh politik, mengingat sejumlah investor dalam konsorsium dikenal sebagai sekutu politik Trump.

Dalam pernyataannya, Trump sempat bercanda bahwa ia ingin TikTok menjadi "100 persen MAGA", tetapi menegaskan bahwa aplikasi akan tetap netral dan terbuka bagi semua pandangan.

"Kalau saya bisa bikin itu 100 persen MAGA, saya akan lakukan. Tapi ini tidak akan seperti itu. Semua kelompok akan diperlakukan adil," ujarnya.

Kesepakatan ini juga membuka jalan bagi pertemuan tatap muka pertama antara Trump dan Xi sejak Trump kembali ke Gedung Putih. Keduanya dijadwalkan bertemu dalam KTT APEC di Korea Selatan bulan depan.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER