Ahli Temukan Fosil Gajah Purba Stegodon di Pegunungan Nganjuk
Tim peneliti dari Museum Geologi Bandung menemukan fosil utuh gajah purba (Stegodon) di lereng Gunung Pandan, Nganjuk, Jawa Timur.
Penemuan fosil gajah purba ini tepatnya berlokasi di Hutan Tritik, KPH Nganjuk, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.
Tim ekskavasi sendiri terdiri dari Museum Geologi Bandung dibantu Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk serta komunitas Kota Sejuk Nganjuk.
"Jadi kita mendampingi Tim Museum Geologi Bandung dan komunitas Kota Sejuk Nganjuk untuk melakukan ekskavasi fosil. Lokasi di kawasan hutan Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, lereng Gunung Pandan," kata perwakilan Disporabudpar Nganjuk, Gunawan Widagdo pada Senin (20/10), dikutip dari detikcom.
Gunawan mengatakan fosil stegodon yang ditemukan ini merupakan satu tubuh utuh. Ekskavasi sendiri berlangsung sejak 14 Oktober lalu.
"Temuan fosil banyak macamnya karena satu tubuh utuh. Ekskavasi mulai Selasa minggu lalu hingga tanggal 21 Oktober besok," terang Gunawan.
Gunawan memaparkan fosil gajah purba ini memiliki panjang sekitar 255 sentimeter.
Proses ekskavasi melibatkan total ada 22 orang yang terdiri atas 11 orang dari Badan Geologi, 7 orang dari komunitas dan Disporabudpar, serta 4 warga sekitar.
"Ada 11 orang dari Badan Geologi, 7 dari komunitas Kota Sejuk, dan 4 warga sekitar sehingga total 22 orang," ujar Gunawan.
Lebih lanjut, Gunawan mengatakan fosil gajah ini sebenarnya sudah ditemukan sejak awal tahun 2024. Namun, proses ekskavasi baru bisa dilakukan pada Oktober 2025 ini.
"Fosil tersebut ditemukan oleh anggota komunitas Kota Sejuk, Susilo (alm), setahun lalu saat mendampingi tim Badan Geologi Nasional Bandung melakukan survei potensi sebaran fosil di Hutan Tritik. Kemudian dilakukan ekskavasi pendahuluan, namun karena waktunya tidak cukup, maka ditutup dengan gipsum dan terpal, lalu dikubur kembali demi keselamatan," tuturnya.
"Tahun 2025 ini dilakukan ekskavasi kembali dan penelitian lanjutan, namun sepertinya waktunya juga tidak cukup sehingga yang diangkat beberapa bagian yang sudah jelas terbuka," pungkasnya.
(lom/mik)