Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Aceh usai banjir melanda sejumlah kecamatan.
"Peringatan Dini Cuaca Wilayah Aceh tgl 24 Oktober 2025 pkl. 08:17 WIB berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pkl 08:27 WIB. Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pkl 11:48 WIB," tulis Prakirawan BMKG di lamannya.
Potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Aceh Selatan, Aceh Barat, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Pidie,dan Nagan Raya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, BMKG memperkirakan cuaca ekstrem di Aceh masih ini masih berpotensi terjadi hingga 26 Oktober mendatang.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat mencatat hingga Rabu (22/10) sebanyak 1.003 jiwa atau 285 kepala keluarga (KK) di sejumlah kecamatan di daerah setempat terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai setinggi 30 centimeter.
"Tingginya intensitas curah hujan tinggi menjadi pemicu utama terjadinya banjir di sejumlah kecamatan di Aceh Barat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal, Rabu kemarin seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan curah hujan tinggi membuat naik debit air sungai seperti Krueng Meureubo dan Krueng Woyla, sehingga berdampak ke areal permukiman masyarakat.
Ada pun kecamatan yang terdampak banjir di Aceh Barat di antaranya Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Arongan Lambalek, serta Kecamatan Bubon.
Tak hanya Aceh, sejumlah wilayah lain di Tanah Air berpotensi mengalami peningkatan intensitas hujan dalam sepekan ke depan, meski tetap ada potensi cuaca panas.
"Dalam sepekan ke depan, potensi hujan diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia. Meskipun demikian, cuaca panas pada siang hari masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia," kata BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 21-27 Oktober 2025.
Hingga awal pekan depan, intensitas hujan diperkirakan meningkat di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta sebagian kecil Pulau Papua.
BMKG mengatakan peningkatan ini berkaitan dengan faktor dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal.
Dinamika atmosfer tersebut di antaranya aktifnya gelombang atmosfer di sebagian wilayah Indonesia, keberadaan siklon tropis, bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonik serta faktor lokal di masing-masing wilayah yang dapat memicu kondisi atmosfer yang relatif labil.
(lom/mik)