La Nina Muncul di RI, Apa Dampaknya saat Puncak Musim Hujan Tiba?

CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2025 06:45 WIB
Fenomena La Nina lemah saat ini sedang berlangsung dan diprediksi bertahan hingga Maret 2026. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengungkap saat ini fenomena iklim La Nina muncul di Indonesia jelang puncak musim hujan. Apa dampaknya?

Menurut Faisal fenomena La Nina lemah saat ini sedang berlangsung dan diprediksi bertahan hingga Maret 2026. Namun begitu, dampaknya terhadap peningkatan curah hujan tidak terlalu signifikan saat puncak musim hujan.

"La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai," kata Faisal, dalam apel kesiapsiagaan bencana, Selasa (4/11), melansir laman resmi BMKG.

Sejumlah wilayah Indonesia sudah memasuki fase puncak musim hujan pada November ini. Fase ini diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.

Menurut catatan BMKG hingga akhir Oktober, sebanyak 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara 306 Zona Musim (ZOM) resmi memasuki musim hujan. Peralihan musim ini membawa konsekuensi meningkatnya potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah, mulai dari hujan lebat, angin kencang, hingga ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia.

Berdasarkan analisis lembaga, dalam tiga bulan terakhir curah hujan terus meningkat signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.

BMKG mencatat, curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua bagian selatan. Sementara pada Februari hingga April 2026, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah dan mulai berangsur normal.

Selama periode November-Desember 2025, sebagian besar wilayah Indonesia masih akan mengalami curah hujan atas normal, terutama di Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara.

Kombinasi faktor global dan regional seperti La Nina lemah dan Dipole Mode negatif (-1,61) menyebabkan atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif di sejumlah wilayah. Hal ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang, terutama di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan.

BMKG juga mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia bagian barat daya Lampung serta beberapa sirkulasi siklonik lain yang turut memengaruhi dinamika cuaca nasional. Dalam sepekan ke depan, 3-9 November, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di pesisir barat Sumatra, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

(dmi/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK