BMKG Ungkap Dalang Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia 7-11 November

CNN Indonesia
Selasa, 11 Nov 2025 13:00 WIB
Indonesia diprediksi bakal mengalami cuaca ekstrem pada 11-17 November 2025, dipengaruhi topan Fung-wong, MJO dan gelombang atmosfer. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut beberapa faktor cuaca seperti Siklon Tropis Fung-wong, aktivitas MJO, hingga gelombang atmosfer menjadi penyebab cuaca ekstrem membayangi sejumlah wilayah Indonesia sepekan ke depan.

BMKG memperkirakan potensi pertumbuhan awan hujan masih signifikan di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat berpotensi mengguyur sejumlah daerah.

"Beberapa faktor utama yang berperan pada dinamika cuaca periode ini antara lain Siklon Tropis Fung-wong, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang diprediksi aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November 2025," kata Guswanto di Jakarta, Senin (10/11), melansir laman resmi BMKG.

Dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 11 - 17 November 2025, BMKG menjelaskan Siklon Tropis Fung-wong yang saat ini berada Samudera Pasifik dapat memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca di sebagian wilayah Indonesia, mulai dari hujan lebat hingga gelombang tinggi.

Kemudian, gelombang atmosfer Rossby equatorial dan Kelvin diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Indonesia, dan MJO yang secara spasial aktif di sebagian wilayah Indonesia meliputi sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, hingga NTB. Fenomena ini meningkatkan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain ketiga faktor tersebut, faktor lainnya yang berdampak pada kondisi cuaca Tanah Air sepekan ke depan adalah sirkulasi siklonik.

Sirkulasi Siklonik diperkirakan konsisten dalam sepekan ke depan berada di Samudra Hindia barat Lampung hingga Barat daya Banten yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang pesisir barat Sumatra, Sumatra bagian Selatan hingga Jawa bagian barat.

Selain itu, aliran massa udara dingin dari Asia juga diperkirakan akan memasuki wilayah Indonesia dalam beberapa hari kedepan. Hal ini disebut mampu meningkatkan potensi hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian selatan.

"Dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor, yang berpotensi mengganggu aktivitas harian maupun transportasi," tulis BMKG dalam prospek cuaca tersebut.

Wilayah terdampak

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani memprediksi potensi cuaca ekstrem yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia pada periode 10-16 November 2025.

Berdasarkan analisis BMKG, potensi hujan sedang hingga lebat pada 10-12 November berpotensi terjadi di sebagian besar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara.

Sementara potensi hujan lebat-sangat lebat berpotensi terjadi di Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

"Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat," jelas Andri.

Kemudian pada 13-16 November 2025, potensi hujan dengan kategori lebat-sangat lebat masih akan terjadi di Bengkulu, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Selanjutnya, potensi hujan sedang-lebat masih berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.

Potensi angin kencang masih akan terjadi di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

(fea/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK