Hati-hati Modus Penipuan Online Baru via VC, Bidik Pembeli Paket
Beberapa waktu terakhir muncul modus penipuan baru yang memanfaatkan fitur video call. Penipu menuding korban sebagai penerima paket narkoba, dan berupaya memeras korban.
Dalam modus ini, pelaku melakukan video call pada korbannya dan mengaku sebagai polisi. Kemudian, ia memperlihatkan seseorang yang disebutnya sebagai kurir narkoba.
Kurir palsu tersebut menyebut paket narkoba akan dikirimkan kepada penerima telepon.
Dikutip dari akun Instagram Ditsiber Polri, pelaku mencoba menciptakan suasana serius dan menegangkan untuk menekan psikologis penerima telepon.
Hal tersebut dilakukan agar pelaku bisa memanipulasi korban dengan tujuan meminta transfer sejumlah uang. Uang tersebut diminta dengan alasan agar kasus tersebut dapat diselesaikan segera.
Modus ini tidak sebenarnya baru, tetapi penggunaan fitur video call untuk meyakinkan situasi menjadi hal baru. Sebelumnya, modus menekan psikologis serupa sudah kerap memakan korban, mulai dari menyebut anak penerima telepon tertangkap narkoba hingga terlibat kecelakaan.
Ditsiber Polri mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kasus penipuan semacam ini.
Lebih lanjut, penipuan melalui panggilan telepon yang juga marak beberapa waktu lalu adalah modus penipuan paylater. Pelaku mengaku dari pihak marketplace atau layanan keuangan ternama.
Pelaku mengatakan ada banyak perangkat ponsel yang terhubung ke akun marketplace atau layanan keuangan korban. Korban merasa perangkat-perangkat tersebut bukan miliknya, dan pelaku akan mengarahkan dan seolah-olah berupaya membantu korban menyelesaikan masalah tersebut.
Pelaku lantas meminta korban login ke aplikasi marketplace atau layanan keuangan digital yang dimaksud dan mengarahkan ke menu pinjaman atau paylater.
Pelaku berupaya memanipulasi korban dengan mengubah bahasa, klik menu tertentu, dan kemudian berujung korban mengajukan pinjaman tanpa sadar.
Ketika uang pinjaman masuk ke rekening korban, pelaku menyebut uang tersebut bukan milik korban dan harus segera dikembalikan. Pelaku berupaya membuat situasi panik agar korban kehilangan kewaspadaan.
Dari sini, pelaku akan berupaya mencuri akun korban dan dana paylater yang telah ada di akun tersebut.
Dalam kedua situasi tersebut, kunci aman adalah jangan panik dan tetap tenang. Kepanikan hanya akan dimanfaatkan penjahat siber.
Jika Anda mendapat panggilan semacam ini, lebih baik langsung abaikan panggilan tersebut.
(lom/mik)