BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,3 Guncang Aceh
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang berpusat di Simeulue, Aceh disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Kamis (27/11).
Lihat Juga : |
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tambahnya.
Gempa tektonik ini mengguncang Simeuleu dan sekitarnya pada Kamis (27/11), tepatnya pukul 11.56.24 WIB.
Daryono mengatakan episenter gempa ini terletak pada koordinat 2,61° LU; 95,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak kilometer arah Selatan Simeulue, Aceh pada kedalaman 14 kilometer.
Gempa ini dirasakan di Simeulue dengan skala intensitas IV MMI. Selain itu, gempa ini juga dirasakan di Aceh Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI; Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tenggara, Abdya, Singkil dengan skala intensitas III MMI.
Kemudian, gempa juga dirasakan di Kabanjahe, Berastagi, Tiganderket, Pidie, Lhokseumawe dengan skala intensitas II-III MMI; serta di Medan dan Silangit dengan skala intensitas II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tutur Daryono.
Hingga pukul 13.00 WIB, katanya, hasil monitoring BMKGmenunjukkan total aktivitas 6 gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,8.