2024 tercatat menjadi tahun terpanas dalam sejarah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).

Pada tahun tersebut, suhu naik 1,08 derajat Celsius, dua kali lipat dari rata-rata global dalam beberapa dekade terakhir menurut WMO.

Gelombang panas di wilayah itu kini juga menjadi lebih panjang dan lebih intens.

Sepanjang 2024, kejadian ekstrem ini menyebabkan 300 kematian dan berdampak pada hampir 4 juta orang.

Sekjen WMO Celeste Saulo menegaskan bahwa suhu yang berulang kali melampaui 50 derajat Celsius di beberapa negara Arab sudah terlalu berbahaya bagi manusia, ekosistem, dan ekonomi.

WMO juga menekankan perlunya investasi mendesak pada ketahanan air, termasuk desalinasi, pemanfaatan kembali air limbah, serta sistem peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana.