PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan kembali mengoperasikan dan menjaga layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) selama periode peralihan sampai dengan PDN pemerintah beroperasi secara penuh.
Telkom menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (12/12). Salah satu agenda RUPSLB tersebut adalah persetujuan penugasan yang diberikan pemerintah terkait pengelolaan operasi PDNS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penugasan ini disebut mencerminkan kepercayaan pemerintah atas kompetensi Telkom sebagai pemain utama data center dan cloud. Telkom sebagai perusahaan digital telco terdepan berkomitmen dalam melaksanakan operasional dan keberlangsungan layanan atas PDNS sehingga visi transformasi digital yang menjadi program pemerintah terus berjalan dan kedaulatan data negara dapat terjaga dengan baik.
Dalam RUPSLB tersebut, Telkom juga resmi memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas pemisahan (spin-off) sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) yang dikenal dengan InfraNexia.
Tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020, aksi korporasi ini mensyaratkan persetujuan pemegang saham independen yang pada pelaksanaannya telah memenuhi kuorum dan disetujui oleh mayoritas pemegang saham independen.
Inisiatif pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity menjadi entitas baru ini disebut sebagai bagian dari strategi transformasi TLKM 30 yang strategis bagi Telkom.
InfraNexia sendiri diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi aset infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.
"Diperolehnya persetujuan atas pemisahan bisnis dan aset ini memperkuat agenda transformasi perseroan untuk membangun struktur usaha yang lebih fokus dan tangkas, sehingga Telkom dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi percepatan digitalisasi nasional dan menciptakan nilai tambah baik bagi perusahaan, stakeholders, masyarakat, dan negara," kata Direktur Utama Telkom Dian Siswarini dalam keterangannya, Sabtu (13/12).
Melalui aksi korporasi ini, InfraNexia akan lebih fokus dalam mengembangkan bisnis fiber, meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi, serta membuka peluang untuk network sharing dan kemitraan strategis untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dari sisi kepemilikan aset, setelah fase spin-off pertama InfraNexia akan memiliki lebih dari 50 persen dari total infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Sementara itu, fase spin-off kedua ditargetkan akan tuntas sepenuhnya pada 2026 dengan total nilai aset mencapai Rp90 triliun.
Lahirnya InfraNexia juga merupakan wujud dari komitmen Telkom dalam mendukung agenda transformasi jangka panjang BUMN sebagaimana arah kebijakan nasional dan amanah dari Danantara untuk meningkatkan efisiensi serta memberikan kontribusi maksimal bagi negara.
Potensi pasar yang besar dan ruang ekspansi yang luas di berbagai sektor yang memerlukan dukungan konektivitas digital dinilai menjadi peluang besar InfraNexia sebagai penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.
Dalam agenda RUPSLB tersebut, Telkom juga melakukan perubahan susunan pengurus perseroan.
Di jajaran komisaris, posisi Yohanes Surya di kursi komisaris independen digantikan oleh Rofikoh Rokhim.
Untuk direksi, pemegang saham menunjuk Budi Satria Dharma Purba menggantikan Honesti Basyir untuk jabatan direktur wholesale & international service. Budi sendiri sebelumnya adalah Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin).
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi hasil RUPSLB Telkom 2025:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
Komisaris: Rionald Silaban
Komisaris: Rizal Mallarangeng
Komisaris: Ossy Dermawan
Komisaris: Silmy Karim
Komisaris Independen: Deswandhy Agusman
Komisaris Independen: Ira Noviarti
Komisaris Independen: Rofikoh Rokhim
Jajaran Direksi
Direktur Utama: Dian Siswarini
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
Direktur Human Capital Management : Willy Saelan
Direktur Wholesale & International Service: Budi Satria Dharma Purba
Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine
Direktur Strategic Business Development & Portfolio : Seno Soemadji
Direktur Network : Nanang Hendarno
Direktur IT Digital : Faizal Rochmad Djoemadi
Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana