Penemuan Arkeologi di Bawah Makam Yesus Perkuat Catatan Alkitab

CNN Indonesia
Rabu, 24 Des 2025 16:30 WIB
Arkeolog yang menggali di bawah Gereja Holy Sepulchre di Yerusalem menemukan tanda-tanda kebun kuno yang sesuai dengan deskripsi Alkitab. (Foto: REUTERS/Jamal Awad)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arkeolog yang menggali di bawah Gereja Holy Sepulchre di Yerusalem menemukan tanda-tanda kebun kuno yang sesuai dengan deskripsi Alkitab.

Banyak umat Kristen percaya bahwa gereja tersebut adalah tempat Yesus Kristus dikuburkan dan hingga kini tetap menjadi situs ziarah utama.

Penemuan pohon zaitun dan anggur berusia 2.000 tahun diyakini mencerminkan kisah dalam Injil Yohanes tentang tempat Yesus disalibkan dan dimakamkan.

"Di tempat di mana Dia disalibkan, ada sebuah kebun, dan di kebun itu ada sebuah kuburan baru yang belum pernah digunakan untuk menguburkan siapa pun," demikian tertulis dalam Injil Yohanes.

Penemuan tanda-tanda taman tersebut menarik para peneliti, khususnya karena hal tersebut pernah disinggung di Injil.

"Temuan arkeobotani ini sangat menarik bagi kami, terutama mengingat apa yang disebutkan dalam Injil Yohanes, yang informasinya dianggap ditulis atau dikumpulkan oleh seseorang yang familiar dengan Yerusalem pada masa itu," kata Francesca Romana Stasolla, Profesor Arkeologi Kristen dan Abad Pertengahan di Universitas "La Sapienza" Roma, dikutip dari The Independent pada April lalu.

"Injil menyebutkan adanya area hijau di antara Kalvari dan kuburan, dan kami telah mengidentifikasi ladang-ladang yang ditanami tersebut," tambahnya.

Lebih lanjut, penggalian telah dimulai karena gereja-gereja memperkirakan kedatangan ribuan peziarah selama perayaan Paskah pada 2026 mendatang.

Penggalian ini merupakan bagian dari proyek yang dimulai pada 2022, yang menandai restorasi besar pertama sejak abad ke-19. Restorasi ini dipimpin oleh seorang profesor dari Universitas Sapienza Roma.

Restorasi tersebut harus disetujui oleh para pengurus Katolik Roma, Armenia, dan Ortodoks Yunani. Selain itu, juga memerlukan izin dari Otoritas Purbakala Israel.

"Dengan pekerjaan renovasi, komunitas keagamaan memutuskan untuk juga mengizinkan penggalian arkeologi di bawah lantai," kata Stasolla.

Tim menemukan lapisan-lapisan yang berasal dari Zaman Besi di bawah basilika, termasuk tembikar, lampu minyak, dan sampel tanah.

Kehadiran artefak pra-Kristen menunjukkan bahwa tanah tersebut mengalami perubahan seiring waktu, dari sebuah tambang batu, melalui lahan pertanian, hingga menjadi situs pemakaman.

(lom/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK