Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mendukung program Taman Bacaan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen menyediakan Pustaka Digital (PaDi) di 1.000 lokasi di seluruh Indonesia.
Di PaDi, masyarakat bebas mengakses pustaka digital milik berbagai penerbit yang bekerja sama dengan Telkom. Soal revenue share kepada penerbit, akan tetap menjadi tanggung jawab Telkom.
Salah satu penerbit yang telah menjalin kerjasama dengan Telkom adalah Balai Pustaka. Kerjasama ini merupakan salah satu implementasi dari sinergi BUMN di mana Telkom menyediakan e-library bagi buku digital Balai Pustaka serta berperan sebagai delivery channel.
Sehingga saat ini masyarakat dapat membaca karya sastra legendaris milik Balai Pustaka secara digital baik di Qbaca maupun di PaDi. Qbaca sendiri adalah platform komersial milik Telkomo, yang merupakan e-book store atau toko buku digital yang di dalamnya terdapat bebagai pustaka dari berbagai penerbit.
CEO Telkom Group, Alex J. Sinaga, mengatakan Telkom berkomitmen menyediakan 1.000 lokasi PaDi sampai akhir 2016. Lokasi PaDi ini sendiri tersebar di seluruh Nusantara, berlokasi di Grapari Telkomsel, Wifi Corner dan Plasa Telkom. Saat ini telah tersedia di 34 provinsi di Indonesia sebanyak lebih dari 200 lokasi PaDi.
"Pustaka Digital dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk mengakses beragam bacaan yang tersedia tidak hanya terbitan Balai Pustaka namun juga berbagai pustaka lainnya yang sudah tersedia sebelumnya dalam aplikasi Qbaca," kata Alex J. Sinaga, dalam acara BUMN Hadir untuk Negeri Bagi Dunia Pendidikan Indonesia, sekaligus peluncuran PaDi.
Pengembangan teknologi digital dan pemanfaatannya oleh masyarakat secara luas memang telah menjadi perhatian Telkom. Sebagai BUMN yang berada di depan dalam pengembangan teknologi di Indonesia sudah selayaknya Telkom ikut bertanggung jawab untuk mendorong pembentukan masyarakat digital Indonesia.
Hadir pula dalam acara di Menara Multimedia Jakarta, Rabu (4/5) kemarin itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Menteri Anies mengapresiasi program PaDi. "Terimakasih kepada Telkom yang telah menjadi contoh BUMN yang telah menerima pendapatan dari masyarakat, lalu mengembalikannya kembali dalam bentuk yang bermanfaat," ujarnya.
Anies juga berharap dengan hadirnya teknologi digital melalui PaDi, dapat meningkatkan minat dan daya baca masyarakat, khususnya yang berada di daerah-daerah luar perkotaan. "Teknologi dianggap sebuah kemewahan bagi masyarakat perkotaan. Namun di daerah-daerah non perkotaan, teknologi menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka," ujar Anies lagi.
Menteri BUMN Rini Soemarno dalam sambutannya turut mengapresiasi Telkom yang telah meluncurkan PaDi. "Saya yakin dan bangga kepada Telkom dalam mengembangkan ICT, seperti PaDi. Dengan demikian Kementerian BUMN berharap agar dapat terus mendukung program Kemdikbud dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia," kata Rini.
Selain PaDi, masih dalam kerangka "BUMN Hadir untuk Negeri" dan bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Telkom telah menghadirkan Program Indonesia Digital Learning (IDL) dan My Teacher My Hero.
IDL merupakan program pelatihan ICT bagi para guru. Tujuannya agar para guru mampu memanfaatkan ICT sebagai sarana peningkatan kompetensi, kualitas proses belajar mengajar serta mendorong siswa untuk mampu mengoptimalkan ICT dalam proses belajar.
Sementara itu Program My Teacher My Hero merupakan bentuk apresiasi Telkom kepada para guru terbaik yang telah memanfaatkan ICT dalam proses belajar mengajarnya.
Program "BUMN Hadir untuk Negeri" sendiri sejatinya ditujukan untuk mendorong setiap BUMN agar kehadirannya dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan benar-benar dirasakan manfaatnya bagi lingkungan sekitar dan seluruh bangsa pada umumnya.
"Melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang fokus pada pengembangan masyarat digital Indonesia Telkom berharap mampu memberikan manfaat secara luas bagi peningkatan kompetensi dan daya saing global bangsa sehingga mampu berkompetisi di kancah internasional. Semua ini kami persembahkan untuk Indonesia," kata Alex J. Sinaga.