Bandung, CNN Indonesia -- Di sudut kota yang berbeda, kegelisahan itu dirasakan oleh Mbah Wiyar, Made Taro, dan Zaini Alif. Wiyarjo Utomo menghidupkan kembali dolanan anak di Desa Pandew, Sewon, Bantul. Ia membuat dan menjual beragam perkakas dolanan keliling desa sehingga bocah-bocah bisa memakainya untuk bermain. Di Bali, seorang penulis cerita anak, Made Taro, mengajak anak-anak untuk tak lupa pada mainan tradisional lewat dongeng-dongeng. Dan di Bandung, Zaini Alif membentuk Komunitas Hong sebagai wadah baginya untuk memperkenalkan 250 jenis permainan anak yang ia temukan melalui risetnya. Komunitas ini laris dikunjungi sebagai rekreasi dolanan anak yang ramah alam.