Jakarta, CNN Indonesia -- Badan pengawas obat dan makanan menemukan sedikitnya 12 jenis vaksin palsu, dari total 39 sampel vaksin yang diambil di 37 fasilitas kesehatan, di sembilan provinsi. Kelompok vaksin yang paling banyak dipalsukan adalah jenis vaksin DPT. Vaksin ini wajib diberikan kepada bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan, agar terhindar dari difteri, pertusis serta tetanus.