Banjar, CNN Indonesia -- Bagi masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, sungai merupakan urat nadi yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar lanskap alam, melainkan juga ruang bagi aktivitas sosial dan ekonomi. Sayur mayur dan buah tergelar, pedagang dan pembeli larut dalam tawar-menawar.Sejumlah warga desa yang bermukim di pinggiran Sungai Martapura masih menggantukan hidup dengan berdagang di pasar terapung. Desa Lok Baintan Luar, misalnya. Mereka punya riwayat panjang dalam kegiatan niaga di atas muara sungai, yang kini lazim dikenal dengan sebutan Pasar Terapung Lok Baintan.