Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri belum dapat mengkonfirmasi kemungkinan keterlibatan 2 WNI, dalam aksi teror bom di gereja Katolik, pulau Jolo, Filipina Selatan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Natsirmenyebut, hasil uji DNA sejauh ini cocok dengan DNA korban saja, bukan pelaku, sehingga belum dapat dipastikan asal pelaku bom ganda yang menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang, pada 27 Januari 2019 tersebut.