Jakarta, CNN Indonesia -- Lilik Sulistyowati mendirikan Yayasan Abdi Asih di Surabaya, yang sejak tahun 1995 kerap menjadi rujukan bagi ibu dan anak pengidap HIV/AIDS ketika semua pintu menolak. Dulu fokus yayasan masih seputar kampanye penggunaan kondom bagi penghuni lokalisasi Dolly yang saat itu belum ditutup. Fokus yayasan berubah saat mengetahui sejumlah ODHA di Surabaya hidup menggelandang karena ditinggalkan keluarga. Keadaan menjadi buruk saat yang mengidap HIV/AIDS adalah anak-anak. Mereka semua kesulitan mendapatkan akses medis. Lilik-lah yang kini fokus merawat penderita HIV/AIDS terlantar. Baginya ini bukanlah pilihan tetapi panggilan. Panggilan yang membuatnya akan terus menerima mereka yang dibuang, hingga maut menjemput.