Ponorogo, CNN Indonesia -- Soiran, penyandang disabilitas tunanetra yang mendedikasikan diri mengajar Al Quran di Desa Baosan Kidul, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kini, upayanya telah berjalan hampir 9 tahun, dengan keterbatasannya ia mampu menunjukkan kelihaiannya membubuhkan huruf Arab dan cara membaca tajwid kepada murid-muridnya. Ada pula Muhammad Nasrullah yang telah mengabdi selama 14 tahun di panti asuhan tunanetra, Asyiyah Ponorogo. Di panti asuhan ini Nasrullah dibesarkan, kini meski telah berhasil meraih gelar sarjana di salah satu Universitas Islam di Ponorogo, ia tetap setia mengajar tilawah di panti ini. Bagi Soiran dan Nasrullah berbagi akan menjadi terangnya dunia mereka yang gelap. Hati mereka selamanya akan penuh dengan gempita ilmu dan pengetahuan.