Gerakan masyarakat sipil yang terbungkus dalam komitmen perang terhadap Corona semakin masif, gerakan ini muncul sebagai bentuk dari solidaritas sosial serta kolektivisme yang diharapkan semakin solid, sebagian pihak menilai, awal mula gerakan-gerakan ini muncul sebagai respon dari gagapnya pemerintah pusat menangani wabah Corona di Indonesia, namun sebagian pihak lain menganggap jika solidaritas seperti ini adalah implementasi jati diri bangsa yakni gotong-royong, di mana, dalam hal ini, bahu-membahu menghadapi musuh bersama bernama Corona. Benarkah demikian? Sejauh apa gerakan ini membawa banyak pengaruh bagi masyarakat, serta bagaimana koordinasi gerakan sipil seperti ini dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19?