Jakarta, CNN Indonesia -- Bajaj orange sempat populer selama 3 dekade di Ibu Kota Jakarta sejak tahun 1975, sebagai alternatif transportasi. Meskipun pengendaranya sering ugal-ugalan, bajaj bertahan karena mampu meliuk di gang sempit. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengganti bajaj orange ke bajaj biru yang berbahan bakar gas pada 31 Mei 2017. Bajaj sebagai angkutan lingkungan ini pun semakin sempit rutenya, ditambah persaingan dengan transportasi daring, membuat keberadaan bajaj antara ada dan tiada. Tapi bagi sebagian pelanggannya, bajaj kerap menjadi primadona kala beban tak menjadi batasan, semua tergantung hasil tawar menawar dengan penumpang.