Amarah Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet bersama para menetri 18 Juni lalu, berbuntut panjang. Kemarahan itu tidak sekadar mempertanyakan kinerja para pembantunya dalam menghadapi krisis di masa pandemi saat ini, tapi juga ancaman "reshuffle" yang tentu saja membuat para menteri panas dingin, apa sebenarnya pesan dan kesan yang tersembunyi di balik luapan kekecewaan tersebut, benarkah kemarahan presiden terkait tingkat kepuasan publik yang semakin menurun?