Presiden Joko Widodo menyebut, kementrian dan lembaga belum menerapkan aura krisis dalam penanganan Covid-19. Hal ini dilihat dari masih rendahnya realisasi anggaran untuk stimulus Covid-19, yang baru terealisasi 20 persen, dari total 695 triliun rupiah.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keluhannya saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta. Keluhan presiden mengarah kepada masih rendahnya serapan anggaran dalam penanganan Covid-19, yang masih berada di angka 20 persen, atau baru 141 triliun rupiah dari total keseluruhan 695 triliun rupiah.
Presiden menyebut 40 persen kementerian dan lembaga bahkan belum menyusun Daftar Isian Pelaksana Anggaran atau DIPA. Kepala negara menilai kementerian dan lembaga masih terjebak pada pekerjaan harian, dan belum mampu menentukan prioritas belanja.