Beirut, CNN Indonesia --Kamis malam waktu setempat, bentrokan pecah antara warga dan pasukan keamanan di dekat Gedung Parlemen Libanon di Beirut. Sekelompok pengunjuk rasa melemparkan kursi dan proyektil. Sementara polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa menuntut para pejabat pemerintah mengundurkan diri. Mereka juga menyalahkan pemerintah yang korup sebagai penyebab ledakan di pelabuhan hari Selasa lalu yang melukai ribuan orang dan menyebabkan kerusakan luas di kota itu.
Warga melampiaskan amarah saat Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melakukan kunjungan ke Beirut. Pemerintah juga didesak untuk melakukan reformasi sebelum menerima bantuan Internasional. Presiden memperingatkan bahwa Libanon akan "terus tenggelam" jika gagal mengatasi sistem politiknya saat ini.