Sistem pembatasan kendaraan ganjil genap di DKI Jakarta berdampak besar bagi pelaku usaha. Mulai dari pengusaha toko yang harus mengatur waktu pengiriman barang, hingga pedagang kaki 5 yang penjualannya menurun, setelah aturan ganjil genap diberlakukan.
Jalan Fatmawati mulai dari simpang jalan Ketimun 1 hingga simpang jalan TB Simatupang adalah satu dari 25 ruas jalan yang termasuk dalam kawasan ganjil genap di DKI Jakarta. Jalan ini merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi di Jakarta Selatan. Sejak aturan ganjil genap diberlakukan, sejumlah pelaku usaha di ruas jalan ini mengaku mengalami penurunan pendapatan.
Pedro misalnya, penjual bubur ayam yang berjualan di depan toko swalayan mulai pukul 7 pagi hingga 12 siang ini mengaku mengalami penurunan omset penjualan. Biasanya selama 2 jam, pukul 7 hingga 9 pagi, sedikitnya 30 porsi bubur habis terjual. Namun sejak aturan ganjil genap diterapkan, selama jam tersebut, bubur ayamnya hanya terjual tak lebih dari 20 porsi dengan omset sekitar 200 ribu rupiah.