Berangkat dari rasa prihatin keterbatasan perangkat, biaya kuota, serta jaringan internet, seorang guru Sekolah Dasar di pelosok Tasikmalaya, Jawa barat, memfasilitasi siaran lokal televisi untuk belajar daring. Meski dengan perangkat sederhana dan murah dari elektronik bekas, dan tower pemancar dari bambu, namun efektif untuk proses belajar dalam jangkauan 1 kilometer.