PT Pertamina Persero mengalami kerugian lebih dari 11 triliun rupiah di semester 1 tahun 2020. Pertamina mengalami 3 tekanan berupa tekanan harga minyak dunia, turunnya konsumsi BBM dalam negeri serta rugi kurs.
Vice president corporate communication pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, sepanjang semester 1 tahun 2020, seiring pandemi Covid 19 di seluruh dunia, hal itu juga berdampak besar pada industri migas di seluruh dunia.
Pertamina mengalami kondisi penurunan konsumsi BM di dalam negeri. Kerugian selisih kurs serta turunnya harga minyak mentah dunia yang berpengaruh besar terhadap industri migas.