Majalah satir mingguan asal Prancis, Charlie Hebdo berencana menerbitkan kembali karikatur kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad sebelum sidang kasus terorisme dimulai. Karikatur ini awalnya diterbitkan oleh koran di Denmark tahun 2005 . Kemudian dimuat ulang oleh majalah Charlie Hebdo tahun 2006.
Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron tak mau mengecam rencana Charlie Hebdo memuat ulang karikatur Nabi Muhammad. Saat kunjungannya ke Lebanon rabu waktu setempat, Macron menilai ia mengutuk ujaran kebencian. Namun ini tidak berlaku untuk karikatur Nabi Muhammad, karena menurutnya karikatur bukanlah ujaran kebencian.