Universitas Gajah Mada Yogyakarta mengidentifikasi adanya mutasi baru virus corona di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Mutasi dengan nama D614G ini memiliki tingkat infeksius 10 kali lebih tinggi dari pada virus corona pada umumnya.
Temuan ini disampaikan Peneliti Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawaatan UGM. Tim ini berhasil menidentifikasi Whole Genome Sequencing atau WGS dari 4 isolat Covid-19 yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dari ke 4 isolat, 3 diantaranya terdapat mutasi virus D614G. Sementara itu di Indonesia sendiri sudah dilaporkan melalui Gisaid, yakni kerjasama berbagi data virus antar negara. Saat ini terdapat 9 dari 24 isolat yang mengandung mutasi D614G.
Adanya mutasi D614G pada Virus Sars Cov-2 dapat menyebabkan tingkat infeksius 10 kali lebih tinggi serta menyebabkan jumlah virus pada pasien yang mengandung D614G menjadi lebih banyak. Namun saat ini belum bisa terbukti apakah mutasi D614G ini dapat mempengaruhi tingkat keparahan pasien yang terinfeksi atau tidak. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat seberapa cepat mutasi gen menyebar di masyarakat.