Badan pengawas obat dan makanan, Bpom RI berkolaborasi dengan organisasi kerjasama negara-negara Islam atau OKI, untuk mengembangkan obat dan vaksin Covid-19. Kolaborasi ini sekaligus untuk mendukung kemandirian obat dan vaksin tahun 2019-2021, di negara-negara OKI.
Dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan secara virtual, kepala badan POM,Penny K Lukita menyebutkan,isu kemandirian dan akses terhadap obat dan vaksin menjadi sesuatu yang sangat penting.hal tersebut dikarenkan pandemi Covid-19 ini telah melumpuhkan sejumlah negara termasuk negara anggota OKI.
Penny menjelaskan, jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di negara OKI telah mencapai 12 juta kasus dengan angka kematian mencapai 570 ribu orang. Oleh karena itu, Penny menegaskan perlu adanya koordinasi dan kolaborasi antara regulator dan industri farmasi dalam pengembangan obat dan vaksin, sebagai upaya penanganan Covid-19.