Puluhan anggota paguyuban Tunggal Rahayu asal Cisewu, Garut, Jawa barat, mengundurkan diri. Mereka menyerahkan bukti pengunduran diri, berupa tulisan bermaterai enam ribu. Bukti ini diserahkan langsung pada pemerintah desa hingga kecamatan Cisewu.
Dari pengakuan mantan anggota, Paguyuban ini disinyalir melakukan penipuan bermotif ekonomi. Mereka dimintai menyetor uang seratus ribu rupiah untuk kartu identitas, hingga enam ratus ribu rupiah untuk sertifikat jaminan keuangan. Sertifikat ini diklaim bisa membantu keuangan saat alami krisis ekonomi.
Paguyuban Tunggal Rahayu di kecamatan Cisewu, Garut, Jawa barat, menuai polemik. Setelah mengubah lambang burung Garuda dan mencetak uang sendiri, gerakan Paguyuban ini diduga melakukan penistaan agama, karena mengubah kalimat Bismillah dengan menambah Al-Bismillah. Gerakan ini juga terindikasi, berupaya membentuk negara dan pemerintahan dalam negara.