Ratusan pengusaha Ukm tekstil dan produksi tekstil Majalaya, menjerit akibat gempuran barang impor di tengah pandemi Covid-19.
Para pengusaha tekstil Majalaya berharap pada pemerintah untuk bisa mengatur atau membatasi keran impor dari Tiongkok, agar perajin lokal bisa terus produktif dan tidak gulung tikar.
Hal ini diperparah dengan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020, dan mempersulit kondisi para pengusaha yang mempekerjakan banyak karyawan. Produksi yang tidak maksimal akibat pembatasan tenaga kerja, dan daya serap penjualan yang minim. Sejumlah pengusaha sudah pasrah dengan merumahkan karyawannya.