Kejadian bermula saat 3 tenaga kesehatan puskesmas Sememi Surabaya, hendak mengevakuasi seorang pasien positif Covid-19, yang tinggal di lantai 2, rusun Bandarejo Surabaya. Karena memiliki penyakit penyerta stroke, petugas kesehatan bermaksud mengevakuasi pasien ke ambulans dengan menggunakan tandu.
Cholik Anwar adalah salah satu petugas kesehatan yang turut mengevakuasi pasien pada hari itu. Menurut kesaksiannya, sejak awal memang sudah ada penolakan dari pihak keluarga, jika pasien Covid-19 ini dirawat di rumah sakit. Namun setelah bernegosiasi dengan salah seorang keluarga, tim puskesmas diizinkan untuk masuk.
Namun tidak disangka, kejadian tidak mengenakan justru menimpa Cholik dan rekannya. Saat pasien sedang ditandu, istri pasien tiba-tiba muncul dan melumuri hazmat petugas puskesmas dengan kotoran manusia.