Anggota badan pengawas pemilihan umum atau Bawaslu, Fritz Edward Siregar mengatakan, kampanye pilkada dengan metode online atau daring kurang diminati masyarakat. Padahal, kampanye daring adalah kampanye yang dinilai paling sesuai di saat pandemi.
Menurut survei yang dilakukan Bawaslu, hanya empat belas persen calon kepala daerah dari dua ratus daerah, yang menggelar kampanye secara daring. Ada lebih dari sembilan ribu kegiatan yang justru menggunakan kampanye tatap muka.
Meski mendorong penggunaan teknologi informasi sebagai cara kampanye di tengah pandemi virus Corona, Fritz Edward Siregar memaklumi masih ada kendala koneksi jaringan internet di beberapa daerah, sehingga efektifitas kampanye daring tidak tercapai.