Badan Metereologi - Klimatologi dan Geofisika menyebut, dampak dari fenomena cuaca La Nina mulai Oktober dan November perlu di waspadai. Kecuali Sumatera, fenomena cuaca La Nina akan berdampak di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, usai mengikuti rapat terbatas membahas anitisipasi bencana hidrometerologi yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Selasa pagi.
Dwikorita Karnawati merinci, seluruh wilayah Indonesia terkena dampak dari fenomena cuaca La Nina. Mulai Oktober dan November, indeks La Nina diprediksi menguat terutama di wilayah Indonesia bagian Tengah. Seperti Pulau Sulawesi, Maluku, Papua Bagian Tengah dan Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.
BMKG memprediksi 73 % musim hujan dimulai pada Oktober - November. 30 persen lagi sudah dimulai di wilayah Jawa Barat sejak September lalu. Puncak fenomena cuaca La Nina diprediksi terjadi pada Desember, Januari, dan Februari, bersamaan dengan puncak musim hujan di Indonesia. Walau tidak terdampak fenomena La Nina, curah hujan bulanan di wilayah Pulau Sumatera terpantau tinggi, mencapai 400 mili meter per bulan.