Hari ini, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia bersama BPOM dan Biofarma bertolak ke Beijing, Tiongkok untuk melakukan pengecekan ke fasilitas produksi vaksin Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengecek kualitas dan kehalalan, vaksin Sinovac dan Cansino.
Adapun menurut informasi yang didapatkan Direktur Lembaga POM MUI, Lukmanul Hakim, proses pengecekan baru dapat dilakukan setelah tim yang berangkat selesai melalui proses karantina dua minggu di Tiongkok. Menurut lukman, pemerintah mendorong lembaga POM MUI untuk mengeluarkan sertifikasi halal untuk memberikan kepastian dan rasa nyaman bagi umat Islam di Indonesia. Proses sertifikasi halal vaksin diperkirakan memakan waktu satu bulan.
Sebelumnya, BPOM telah melakukan kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk mengecek kualitas dan kehalalan vaksin Sinopharm. Menurut BPOM, vaksin Sinopharm telah dinyatakan halal oleh lembaga halal Uni Emirat Arab. Hingga saat ini, vaksin Sinovac, Cansino, dan Sinopharm masih dalam tahap akhir proses uji klinis. Vaksin juga masih dalam proses mendapatkan rekomendasi WHO dan pengeluaran izin penggunaan darurat di sejumlah Negara. Indonesia rencananya akan mulai mendapat pasokan vaksin Covid-19 mulai bulan November mendatang.