Sepekan setelah ditetapkan dalam status siaga, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY belum meletus. Meski demikian, Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG menilai, ancaman bahaya erupsi merapi masih tinggi. Hal ini diamati dari tingkat kegempaan dan deformasi atau penggembungan tubuh gunung.
BPPTKG menyatakan, guguran material vulkanik di lereng merapi memang terjadi, maksimal pada jarak 3 kilometer dari puncak yang mayoritas mengarah ke sisi barat. Meski demikian, guguran tersebut tidak membahayakan karena tidak ada penduduk yang tinggal pada radius tersebut.
BPPTKG memprediksi erupsi yang terjadi adalah tipe merapi yang efusif atau menuruni lereng dan juga eksplosif, namun tidak akan sebesar erupsi tahun 2010. Ancaman bahaya merapi masih berada pada jarak 5 kilometer dari puncak merapi dalam bentuk guguran lava, lontaran material, dan awan panas.