Kehidupan pesisir yang jauh dari gemerlap perkotaan, tak jarang menyimpan permasalahan sosial. Masalah domestik seperti kekerasan dalam rumah tangga, penyimpangan prostitusi hingga eksploitasi anak, merupakan buntut dari kekurangan ekonomi. Nuraeni, ibu tiga orang anak yang merupakan orang tua tunggal, paham betul apa yang harus dihadapi para wanita pesisir. Ia pun membangun usaha dengan cara memberdayakan para wanita nelayan. Edukasi terkait usaha dan motivasi ia berikan pada mereka. Nuraeni yakin para wanita nelayan mapu memenuhi kebutuhan tak hanya lewat hasil melaut para suami. Perkembangan anak-anak pesisir korban kekerasan juga tak lewat dari perhatian Nuraeni. Ia mendirikan sekolah non-formal yang diberi nama Sekolah Anak Percaya Diri. Sekolah digratiskan, materi pembelajaran tak sekedar baca dan tulis, namun pembentukan karakter juga diberikan.