Libur panjang erat kaitannya dengan peningkatan kasus positif COVID-19. Hal tersebut juga berpotensi menimbulkan efek domino lain yang merugikan. Menurut data satgas COVID-19, dampak peningkatan kasus COVID-19 terlihat di pekan pertama hingga ketiga setelah libur panjang.
Mengacu dari tiga kali masa libur panjang sebelumnya, pemerintah pun mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 pada masa libur Natal dan tahun baru. Di antaranya larangan bagi masyarakat untuk mengadakan perayaan pergantian tahun yang menimbulkan kerumunan. Selain itu sejumlah provinsi juga memberlakukan aturan perjalanan bagi wisatawan atau pendatang, yaitu mengantongi bukti tes swab antigen atau tes PCR dengan hasil negatif.
Lalu bagaimana sebenarnya animo masyarakat terkait libur panjang akhir tahun ini, simak pembahasan selengkapnya bersama Firdza Radiany, Inisiator Pandemic Talks dan Neng Dara Affiah, Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.