FIFA akhirnya resmi membatalkan kejuaraan Piala Dunia U-20 2021 akibat pandemi virus corona. Kendati demikian, FIFA tetap menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah turnamen yang sama di 2023. Selain membatalkan Piala Dunia U-20 2021, FIFA juga meniadakan Piala Dunia U-17 di tahun yang sama. Pembatalan ini ditanggapi oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pada Selasa pagi saat meninjau Lapangan Kotabarat, Laweyan Solo, yang merupakan satu dari lima lapangan pendamping yang ditunjuk untuk Piala Dunia U-20. Rudy meminta masyarakat bersabar mengingat penundaan justru memungkinkan lebih banyak tamu maupun penghobi sepak bola yang berkunjung ke Solo. Pada 2023, harapannya pandemi sudah berlalu, sehingga banyak penonton yang hadir. Di Solo, Piala dunia u-20 akan menggunakan Stadion Manahan sebagai stadion utama, dan 5 stadion pendamping untuk latihan pemain. Rudy juga memastikan pembangunan lapangan pendamping tetap dilakukan sesuai target pelaksana pembangunan pada April 2021. Menurut pelaksana proyek PT Nindya Karya, Deni Mahardian, selaku project manager mengatakan rencananya lapangan pendamping ini sesuai standar internasional. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PUPR sudah memulai renovasi Stadion Manahan dan 4 lapangan pendukung sejak awal November lalu dengan dana senilai Rp78,8 miliar. Renovasi ditandai dengan penandatanganan kontrak dan kick-off di Stadion Manahan yang dilakukan 6 November lalu yang digelar secara virtual dan serentak di Bandung, Solo, dan Bali.